Showing posts with label Life.Philosophy. Show all posts
Showing posts with label Life.Philosophy. Show all posts

Thursday 6 March 2014

Prinsip sebagai orang tua

Jangan mengharapkan anak kita membalas kebaikan kita. Kenapa? Karena mereka ada di dunia ini atas keinginan kita (orang tua); bukan atas keinginan mereka. Sudah sepantasnya kita menghidupi mereka walaupun nanti kelak ia kemungkinan menyakiti kita.

Friday 28 February 2014

Kepala Rumah Tangga

1. Menghidupi / menafkahi rumah tangga
2. Menjadi kepala = membuat keputusan-keputusan

Thursday 2 May 2013

Doa

Tugas 1: Renungkanlah firman Tuhan siang dan malam bukan merenungkan pekerjaanmu.

Teori 1: Di dalam ketidakhadiran keinginan-keinginan duniawimu disitu kau mendengarkan suara Tuhan mu.

Mari kita akan melihat bagaimana kita tertipu.

Untuk berdoa usahakan fikiranmu bersih/cerah/suci terlebih dahulu bukan usahakan fikiranmu kosong terlebih dahulu. Faham meditasilah yang menyuruh penganutnya mengosongkan fikirannya dan bersatu dengan alam. Sesat ya dan aku sebut ini tipis. Apakah kamu ingat perumpamaan tentang roh jahat? Rumah yang kosong akan mengundang roh jahat masuk. Karena apa? karena simpel, kosong. Jadi, jangan salahkan kamu kalau ketika kamu meditasi kamu mengalami kesurupan atau ketika kamu meditasi kamu malah menemukan/mendapatkan hal-hal yang jahat (bisikan atau gambaran/image/vision) atau pemikiran yang salah atau pemikiran yang sekilas benar ternyata setelah ditelisik lebih jauh adalah salah dari apa yang kita dapatkan setelah kita menuruti bisikan itu atau bekerja sesuai dengan gambaran itu. Bagaimana mungkin pikiran yang benar menghasilkan perbuatan yang salah, pastilah pikiran itu yang salah.

Hal yang paling penting adalah: undanglah Roh Kudus menguasai hati dan fikiranmu. Kamu tahu beberapa orang sudah mengetahui hal ini: keberadaan Roh Kudus di dalam seseorang akan mengatur cara orang bertindak dan berfikir. Tapi, permasalahannya, kita tidak percaya pada apa yang tidak bisa kita lihat bukan? Tentang hal ini, Tuhan Yesus sudah pernah bilang, berbahagialah orang yang percaya namun tidak melihat. Tentang Roh kita harus percaya walau kita tidak melihat. Itu inti pertama.

Penjelasan kedua tentang roh, apakah kamu melihat angin? tidak bukan? Apakah kamu merasakannya? Ya. Desiran angin kita bisa rasakan. Demikian juga roh. Kamu tidak melihatnya tapi bisa merasakannya.

Pertanyaan kedua, bagaimana caranya mengundang Roh Kudus itu masuk dan menguasai fikiran dan tindakan kita? Ucapkanlah, "Roh Kudus, Roh yang dari Tuhan Yesus aku memanggilmu saat ini untuk masuk dan tinggal di dalam hati dan fikiranku" (karena dengan ucapanmulah engkau dibenarkan).

Kamu tahu setelah badai berlalu, ada ketenangan yang berkelimpahan. Seperti badai di danau Galilea, ketika badai itu begitu besar adanya, para murid sangat ketakutan sehingga mereka membangunkan Guru yang sedang tidur. Guru marah karena mereka ketakutan. Guru menghardik badai itu dan badai itu diamlah. Seketika itu juga heninglah danau Galilea! Nah, pada saat proses pengundangan Roh Kudus ini kamu bisa juga mengalami badai (badai fikiran dan jiwa) kenapa? Karena ketika kamu percaya akan keberadaan Roh Kudus itu, peperangan sedang terjadi di dalammu. Biarkan itu terjadi karena itu merupakan bagian dari proses yang dilakukan Roh Kudus untuk memerangi dan mengeluarkan roh jahat yang ada di dalammu. Semakin kuat cengkraman roh jahat itu, tubuhmu bisa saja ikut merasakannya karena tubuh ikut ambil andil dalam keinginan roh jahat itu.

Jadi, intinya biarkan peperangan itu terjadi. Badai itu akan terjadi dan kamu tahu siapa yang akan menang bukan?

Bukankah yang kamu cari adalah kebenaran itu? Jika kamu menolak proses ini (menolak untuk diperangi) maka teruslah kamu menjadi Jahat, bahkan membawamu kedalam maut yang Tuhan sendiri tidak inginkan. Tapi kebodohanmu/ketidakmauanmulah yang membawamu kedalam maut itu sendiri. Jadi biarkanlah badai ini terjadi sesaat, kamu tahu siapa yang menang?

Saat penulisan ini berlangsung, saya diingatkan bahwa apa yang saya tulis itulah yang harusnya saya lakukan. Pada paragraf diatas saya menyebutkan bahwa kita harus menerima proses peperangan yang dilakukan oleh Roh Kudus dalam rangka mengeluarkan roh jahat itu dari dalam jiwa kita bukan? Dengan demikian, saya harus melakukannya juga. Bahkan ketika roh jahat itu keluar dengan malu yang tidak tertahankan saya tidak akan mempertahankan keburukan atau kesesatan dari dalam jiwa saya (lagi). Karena kenapa? Ambil contoh ini, ketika saya sedang mengerjakan suatu tugas proyek, saya tidak yakin apa yang saya kerjakan sudah benar tapi saya takut untuk bertanya kepada atasan saya apakah yang saya kerjakan ini sudah benar atau belum. Saya takut kalau ternyata yang saya kerjakan itu adalah hal yang gampang bagi atasan saya, dan saya melakukannya dengan salah, atasan saya tentunya akan berkata seperti ini di dalam hatinya, "masakan yang gampang seperti ini pun saya tidak tahu?". Saya berkata kepada kamu, ini hanya pemikiran saya dan pada kenyataannya atasan saya tidak mempunyai pemikiran seperti ini kepada saya. Inilah yang dinamakan Tuhan Yesus jangan menghakimi orang lain dan saya adalah orang yang sangat suka mengukur teman saya secara naluriah, atau mungkin situasi yang juga melatih saya untuk mengukur orang lain? Saya tidak tahu dan akhirnya ukuran itu juga saya diukur. Jadi apa yang seharusnya saya lakukan? Saya seharusnya datang ke bos saya untuk dikoreksi. Walaupun ternyata saya malu karena saya belum mengerti hal yang sederhana, tetapi roh kebodohan sudah keluar dari saya bersamaan dengan rasa malu tapi apakah yang saya dapat setelah itu? Kelegaan: bisa mengerti apa yang selama ini saya pusingkan/saya ragukan. Aku tahu ini penjelasan yang terlalu panjang dari "Malu bertanya sesat di jalan". Anggap sebagai penjelasan yang detail dan aku akui aku baru memahami betul pengertian ini. Ini adalah ego yang besar yang kutanam hingga saat ini.

Sedikit lagi tentang doa, sementara doa menyucikan/membersihkan/mencerahkan fikiran, pada momen kamu menutup matamu, jika muncul kejadian yang tidak mengenakkan dihatimu, orang-orang yang menyakitimu, ataupun orang-orang yang kau sakiti. Pada saat itulah kamu harus memohon ampun atas perbuatanmu kepada Tuhan dan memaafkan orang yang bersalah padamu secara ikhlas tidak berbekas lagi di fikiranmu.

Untuk menutup artikel ini, saya akan membuat kesimpulan:
1. Meditasi adalah hal yang salah.
2. Untuk berdoa bersihkan dulu dirimu dari segala dosamu.
3. Jangan berdoa dengan hati yang kosong, tapi berdoalah dengan tuntunan Roh Kudus.
3. Jangan menghakimi orang lain jika kamu tidak mau dihakimi oleh perasaanmu sendiri
4. Jika kau masih tidak mendengarkan. Kuduskanlah dulu semaunya yang saat ini ada padamu.

Sekian dan terimakasih.

Puji Tuhan Yesus


Wednesday 1 May 2013

Iri (Envy)

Orang yang mengatakan temannya yang berhasil menaklukan sesuatu yang ditakutkan temannya itu dari awal sombong adalah orang yang iri, walaupun ia mengatakannya hanya di dalam hatinya saja.

Orang yang seperti ini akan takut maju, karena apa yang diukurkannya kepada orang lain (temannya itu) akan diukurkannya juga kepadanya sehingga orang itu tidak mau menaklukkan ketakutannya itu atau memberhasilkan diri sehingga sukses.

Jadi bagaimana kita seharusnya bereaksi terhadap orang yang berhasil?

Saya rasa banyak orang Indonesia yang miskin karena takut dibilang sombong.

Saya percaya bahwa iri bisa dibalut oleh apa saja: kebaikan (ini yang disebut orang yang berpura-pura baik) ataupun kejahatan. Jadi iri bisa bermanifest ke tindakan apa saja: kebaikan ataupun kejahatan.

Jadi kita tahu sekarang bahwa iri adalah sifat yang berbahaya bahkan tergolong 7 dosa yang mematikan. Dan siapa yang mengidapnya tentulah dia akan melakukan hal-hal yang membunuh dirinya atau orang lain.

Bagaimana cara menghilangkan rasa iri di dalam hati kita?

Tuesday 30 April 2013

My Law, My Rules

Read this out loud in you heart just like as you declaring/stating something. Somebody read this maybe laugh but its alright.

Change and re-change the subject on the words to you or I. 

1. Don't give any women except your wife a thought.

2. Don't admire any women except you wife in your heart.

3. Don't get amused (terlena, terhanyut) with anything in this world (music, etc.)
4. Control your imagination, use it only at the correct time and correct reason. Don't do imaging while walking (you walk while you imaging you walking). Don't do imagination when you told to pay attention to someone who is talking to you. Put your attention to his/her words, just empty your mind from any image for that time he/she talking.

Imagination =/is picturing a frame on your mind (and you can hold the picture) (it just a frame; a still frame) where you in that frame doing something (example: imaging you are typing on a computer's keyboard).

5. Look for the greater frame. Don't say "stupid" to your friend or anyone that close to you. Saying your friend stupid is killing. Making him/her look stupid is also killing.

6. Be suggestive rather than forcissive

7. Honesty of the heart is important. Trust and ask your heart if its like or no.

8. Look for the momentum of moment to strike or to dodge. But strike to love, and dodge to avoid the hatred.


Art of Forgiveness

On the day when my dad call me on a phone, we were discussing about forgiveness. I came up with a statement: to forgive someone I need a reason why. It is because I'm only a human, its hard for me to forgive someone who hurt my feelings and yes I'm stubborn. I agree when I agree. At that time we discussed this we weren't find any reason that I agree would be a core/fundamental/essence of forgiveness. Now I've found the reason why (yes, this blind men finally got it).

Jesus said on the cross where he were crusified, "Forgive him father because they don't know what they do".
So, if Jesus said this to his Father, so shall I say this to Jesus, my God. Because we still agree the law that absolutely true is God's word right? So, my reference is only bible. Only.

So the answer about my statement is just forgive any one because they don't know what they do to you! and how many times you should do this? 70x7x As Jesus said when Peter ask Him. No wonder that Jesus said about a child as a child is forgiving one and forgetting anyone sins. I feel peace right now because I found these words.

So here it comes a problem, people in world often said, "Its hard for me to forgiving a men/women" or "my forgiveness is limited". What will you say to them when you already know the clue that we were discussed above?

Jesus Your words is highest and purest then anything else. I only believe in you. For this world is lost.


Sunday 28 April 2013

Proving is act of un-believing

Proving is act of un-believing
Proving = un-believing

What prize that we receive when we believe without seeing/proving? Happiness.
Source of interpretation (in Indonesia): BERBAHAGIALAH ORANG YANG TIDAK MELIHAT NAMUN PERCAYA Yohanes 20:24-31.


Is that that simple?
The answer is, indeed it is that simple. Just believe even you are not see it.

Another question?
Do this verse can be used on all your daily life's problem?