Tuesday 6 May 2014

Hands on LAB: Basic Static Route Configuration

Objectives:
1. Menginterpretasi keluaran debug ip routing
2. Uji konektifitas
3. Mengumpulkan informasi untuk menemukan penyebab masalah konektifitas antar perangkat
4. Mengkonfigurasi static route dengan alamat intermediate
5. Mengkonfigurasi static route dengan sebuah exit interface
6. Membandingkan static route dengan alamat intermediate dengan static route dengan exit interface
7. Mengkonfigurasi sebuah default static route
8. Mengkonfigurasi sebuah summary static route

Lab ini dimulai dengan pengkabelan, melakukan konfigurasi-konfigurasi awal pada router: gunakan alamat IP yang disediakan di tabel alamat untuk menerapkan pola pengalamat yang telah ditentukan. Langkah selanjutnya, uji konektifitas antar perangkat (konek atau tidak) dimulai dengan uji konektifitas antar perangkat-perangkat yang directly connected kemudian uji koneksi antar perangkat yang tidak directly connected.

Static route harus dikonfigurasikan di setiap ruter agar komunikasi end-to-end host bisa berjalan. Contoh: komunikasi end-to-end antara PC1 dengan PC2, PC1 dengan PC3 dan lain-lain.

Lihat tabel routing setelah setiap static route ditambahkan untuk mengamati bagaimana tabel ruting berubah.

1. Menginterpretasi keluaran dari perintah debug ip routing
Perintah debug ip routing menunjukkan kapan routes ditambahkan, diubah/dimodifikasi, dihapus dari tabel routing.

Contoh:
Setiap kali kamu berhasil konfigurasi alamat ip ke sebuah interface dan mengaktifkan interface itu (no shutdown) software IOS Cisco akan menambahkan sebuah route ke dalam routing table. Kita dapat memverifikasi ini dengan mengamati output dari perintah debug ip routing.

R1# debug ip routing
R1# configure terminal
R1(config)# int fa0/0
R1(config-if)# ip address 172.16.3.1 255.255.255.0
R1(config-if)# no shutdown

R1(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up

RT: interface FastEthernet0/0 added to routing table
RT: SET_LAST_RDB for 172.16.3.0/24

    NEW rdb: is directly connected


RT: add 172.16.3.0/24 via 0.0.0.0, connected metric [0/0]

RT: NET-RED 172.16.3.0/24

Selekasnya setelah kamu melihat tulisan ini: RT: interface FastEthernet0/0 added to routing table, pada output debug ip routing seperti diataas, ruting tabel kamu bertambah route-nya. Kalau tidak percaya, coba cek dengan perintah:
R1# show ip route

Akan tetapi jika kamu gak melihat adanya output debug ip routing muncul di console kamu dan route (172.16.3.0/24) diatas tidak ada di routing table kamu, ini berarti interface kamu gak bisa up. Hal ini bisa disebabkan oleh hal-hal berikut:
1. Kabelmu salah masuk interface:

Kabel mu kecolok ke interface fastethernet 0/1 sementara yang kamu konfigurasi interface fastethernet 0/0. Interface 0/0 berarti saat ini kosong; gak ada kabel, kamu no shutdown pun interface 0/0 ini, gak akan up (alias status up down) karena tidak kabel, karena gak ada sinyal listrik yang masuk.

Solusinya, pindahkan kabel tadi ke port yang bener.

2. Cek lampu LED interface f0/0. Blinking ga?
3. Cek jenis kabel. Kabelnya sudah bener ga (straight / cross)?
4. Interfacenya sudah di no shutdown blom?

Jadi interface router itu bisa up kalau: Kabel tercolok, lampu LED blinking, jenis kabel sudah bener (straight / cross) dan interface udah di no shutdown.

Tapi kalau saya, yang pertama saya cek lampu LED interface f0/0 setelah kabel saya colok. Kalau gak blinking berarti jenis kabelnya salah.

1.2 Mengkonfigurasi interface serial
Tidak seperti mengkonfigurasi interface fastethernet, mengkonfigurasi interface serial tidak menjamin bahwa route akan dimasukkan ke dalam tabel ruting. Kamu harus mengkonfigurasi sisi yang lain dari link WAN tersebut.




No comments:

Post a Comment