Monday 17 September 2012

Algoritma Troubleshooting AP ga Join ke WLC

Algoritma troubleshooting:
1. Cari Mac-address AP yang tidak join. Jika sudah memilikinya tidak usah lakukan langkah ini.
2. Setelah mac-address AP didapatkan, ketik show ap join stats detailed AP_Mac_Address
3. Cari alasan kenapa AP tidak bisa join. Dengan mempelajari output dari command langkah 3. Output ini terbagi atas 3 fase: discovery phase, join phase, configuration phase.

Command WLC yang digunakan:
1. Show ap join stats summary [all | AP_Mac_Address]
2.Show ap join stats detailed AP_Mac_Address

Beberapa alasan yang menyebabkan Akses Poin gagal join WLC:
1. Waktu/time/clock yang berjalan di WLC di luar kevalidan sertifikat yang tersimpan di dalam akses poin.
2. AP mengirim request paket menggunakan VLAN yang berbeda.
3. SSC (self-signed certificate) di akses poin tidak ditemukan di lokal WLC.

Mau memecahkan masalah wireless LAN

Tes kemampuan dulu cuy. Misalkan kamu dihadapkan dengan masalah dibawah ini, kamu dah bisa membantu untuk troubleshooting-nya ga?


Masalah #1:
Perangkat Tuti tidak bisa melihat SSID A. Apakah anda bisa membantunya?

Masalah #2:
Perangkat Tuti bisa melihat SSID A. Tapi tidak bisa join kedalamnya. Apakah anda bisa membantunya?

Masalah #3:
Perangkat Tuti bisa melihat dan join ke SSID A. Tapi ia tidak bisa mengirim data. Apakah anda bisa membantunya?

Kalau sudah tahu jawaban dari masalah diatas berarti kamu sudah tidak perlu membaca artikel dibawah ini.

Untuk menjawab pertanyaan - pertanyaan diatas, kamu harus berkutat diseputar:
Frekuensi, Channel, datarate, power/amplitude/level strength, Security type (tipe authentication, tipe enkripsi).

Tips:
Gue pernah pengalaman, gue baru ganti password login suatu SSID. Nama SSID tidak berubah.
Selanjutnya, setelah gue lakukan pergantian password gue gagal autentikasi terus, walaupun gue pastiin pass yang gue masukin bener.
Solusinye: coba remove profile wireless yang bermasalah itu di laptop kamu. Setelah kamu remove, tu SSID akan muncul lagi otomatis, selanjutnya kamu bisa pasti berhasil login. Beres masalah kamu.



Tuesday 11 September 2012

VTP from dumb






Contoh 1 (no vtp password):
Tujuan: apakah 2 buah switch (R1 dan R2) dengan VTP domain = null, VTP password = tidak ada dan configuration register yang berbeda bisa saling berkonvergensi?

R1 = VTP mode server
R1 = domain <null>
R1 = configuration register = 1 = tambah VLAN 10
//R1 sudah tidak default setting switch out-of-box

R2 = VTP mode server
R2 = domain <null>
R2 = configuration register = 0
//R2 masih menggunakan setting-an default switch out-of-box

Kesimpulan: antara R1 dan R2 tidak terjadi perubahan apa-apa / tidak berkonvergensi dikarenakan domain mereka sama-sama <null>


Perubahan mode dari client ke server atau sebaliknya tidak mempengaruhi configuration revision suatu switch.

Perubahan mode dari client ke transparent atau dari server ke transparent mereset configuration revision. Nama domain tidak di-reset alias tetap.

Untuk switch dengan domain null dan switch domain cisco, domain null akan mengalah dan mengikuti isi dari vlan table switch domain cisco dan mengikuti nilai configuration registernya.

Selebihnya sama, configuration register yang lebih besar yang menang. Untuk jelasnya, alur komparasi antara VTP update inputan dan VTP database di suatu switch adalah sebagai berikut:
VTP mode and VTP domain and VTP password and Configuration register.

VTP mode: server, VTP domain sama, VTP password sama, Configuration Register lebih besar -> Terima list VLAN yang ditawarkan melalui VTP update -> Teruskan VTP update ke switch lain

VTP mode: server, VTP domain beda, (kondisi yang lainnya tidak diperiksa) --> Tolak list VLAN yang ditawarkan melalui VTP update -> Teruskan VTP update ke switch lain

Dan seterusnya (tinggal di variasi-in)...

Sunday 9 September 2012

Etherchannel

Etherchannel
-=-=-=-=-=-=-

Etherchannel -> 2 physical links  --> 1 logical link = 1 logical interface = 1 port-channel interface.

Any commands that applied in a port-channel configuration mode apply to all physical links in that port-channel's channel group.

Contoh:
(config)# interface range fa0/1 - 2
(config-if-range)# channel-group 1 mode on
(config-if-range)# exit
(config)# interface port-channel 1
(config-if)# switchport mode trunk
(config-if)# exit
(config)# show run int fa0/1
--> hasil dari perintah diatas akan menunjukkan bahwa interface fa0/1 telah berubah menjadi switchport mode trunk (sesuai dengan hukum 1 :), command yang diaplikasikan di suatu interface port-channel akan diaplikasikan juga kedalam semua fisikal link yang termasuk kedalam channel-group dari interface port-channel itu)









Monday 30 July 2012


Frequency

Sifat frekuensi terhadap bandwidth, data rates, range dan terhadap solid objects:

  • Frequency tinggi --> bandwidth tinggi --> data rates tinggi --> less range --> subject to greater attenuation from solid objects.
  • Frequency yang lebih rendah --> limited bandwidth --> lower data rates --> better range --> less attenuation from solid objects

3 band frequency yang digolongkan sebagai ISM (Medical bands di United States (US). Band ini adalah free license:
1. 900 Mhz
2. 2.4 Ghz
3. 5 Ghz (UNII 1, UNII 2, UNII 3)


802.11 Modulation techniques

Ada beberapa tehnik modulasi.
Tehnik modulasi digunakan untuk mengenkode data yang ingin ditransmisikan / dikirim ke dalam sinyal RF.
Tehnik modulasi digunakan untuk meningkatkan probabilitas penerima menerima data dengan baik. Jadi mengurangi proses retransmisi. Pengurangan proses retransmisi akan meningkatkan throughput.

Teknik modulasi bervariasi dalam kompleksitasnya dan ketahanannya terhadap gangguan propagasi.

Free Space Path Loss


Free Space Path Loss
============
A simpler way to estimate free space path loss is called the 6dB rule.
The 6dB rule state that doubling the distance will result in a loss of amplitude of 6 dB.

Berikut nilai loss (- dB) terhadap fungsi jarak 2 buah antena:
200 m = -86 dB
100 m = -80 dB
50m = -74 dB
25m =  -68 dB
12.5 m =  -62 dB
6.25 m =  -56 dB
3.125 m = -50 dB
1.5625 m = -44 dB
0.78125 m = - 38 dB
0.39062 m = - 32 dB

Data di atas jika diperhatikan loss bukanlah sesuatu yang linear terhadap jarak tetapi bersifat logaritmik terhadap jarak.

Nilai-nilai loss diatas bisa dihitung juga dengan menggunakan rumus Free Space Path Loss berikut:

LP = 32.4 + (20log10F) + (20log10D)
LP = path loss in dB
F = frequency in MHz
D = distance in kilometers between antennas

Tapi untuk memudahkan, kita bisa menggunakan rule 6dB seperti diawal artikel sudah dijelaskan.

Artikel ini disadur dari: Certified Wireless Network Administrator Study Guide karya David D. Coleman dan David A. Westcott.

Monday 23 July 2012

Troubleshooting Why an AP Does Not Join a Controller

Diambil dari Troubleshooting Technotes Cisco.

Langkah membuka Technotes ini -->
Klik http://www.cisco.com/en/US/products/ps6366/prod_tech_notes_list.html kemudian drag mouse anda ke bawah hingga muncul tulisan Basic Configuration / Troubleshooting. Kemudian klik tulisan ini dibawah tulisan yang tadi: Lightweight AP (LAP) Registration to a Wireless LAN Controller (WLC).

Oke, start. Berikut saripatinya:
Command yang akan digunakan pada proses troubleshooting ini adalah show ap join stats melalui command CLI dan Monitor > Statistics > AP Joins untuk membukanya melalui GUI. Output dari command ini akan dianalisa untuk melihat sumber masalah.

Akses poin yang digunakan adalah Lightweight Access Poin. Untuk seterusnya pada artikel ini akan disebut akses poin.

Dan, ada Wireless LAN Controller tentunya, yang selanjutnya akan kita sebut WLC.

Oke first, masih ingat kan proses asosiasi akses poin (Lightweigh Access Point) ke WLC? 
Proses itu berbeda-beda. Contoh untuk protokol CAPWAP prosesnya --> Discovery phase, DTLS Handshake phase, Join Phase, Configuration Phase.
Untuk protokol LWAPP prosesnya --> Discovery phase, Join Phase dan Configuration phase (DTLS Handshake Phase tidak diikutsertakan; karena disinilah letak perbedaan antara protokol CAPWAP dan protokol LWAPP)

So? Ada konsep fase (phase) ya di dalam proses asosiasi akses poin ini ke WLC?
Yup, betul! Fase itu di mulai / start dari fase Discovery phase dan berakhir pada fase Configuration phase. WLC ditugaskan untuk men-tracking / meng-update jalannya proses asosiasi suatu akses poin ini dari fase start hingga ke fase lain ini dan menyimpan informasi-informasi ini di dalam sistemnya dengan baik. 


Untuk memanggil output dari command ini, ketik perintah show ap join stats dan jika menggunakan GUI, klik Monitor > Statistics > AP Join.

Ok. What's the clue? Apa nih panduannya yang perlu kita ketahui mengenai informasi yang ditampilkan dari command CLI atau dari GUI ini?
Begini bro, setiap saat WLC menerima paket yang berjudul "Discovery Request" dari akses poin, si WLC akan mengupdate table statistiknya ini.

So, no discovery request received by the WLC, no update right?
Correct!

Hmm.. Untuk lebih memperjelas berikut aku tampilkan gambarnya GUI Monitor>Statistics>AP Join:
Tampilan GUI Monitor > Statistics >AP Join
Kalau kamu perhatikan, di bagian window yang berwarna putih terdapat 4 kolom, kolom itu berisi parameter/informasi bagi sebuah akses poin, Base Radio MAC, AP Name, Status, Ethernet MAC, IP Address, Last Join Time. Atau disingkatnya, MAC address akses poin itu, nama hostname-nya, statusnya apakah akses poin itu sedang JOIN atau NOT JOIN, IP address yang diberikan kepadanya, dan Waktu, kapan dia terakhir mengirimkan JOIN message.

Jadi, apa pertanyaannya disini? Apakah dengan tampilan gambar diatas kita bisa melakukan proses troubleshooting?