Sunday, 4 May 2014

PPP

1. Introduksi tentang komunikasi serial
2. TDM
3. Demarcation point
4. DTE dan DCE
5. Enkapsulasi HDLC
6. Mengkonfigurasi enkapsulasi HDLC
7. Menyelesaikan masalah pada interface serial

Konsep PPP
1. Pengenalan PPP
2. Arsitektur ter-layer PPP
3. Struktur Frame PPP
4. Memulai sebuah sesi PPP
5. Mendirikan sebuah link dengan LCP
6. Penjelasan NCP

Mengkonfigurasi PPP
1. Opsi-opsi konfigurasi PPP
2. Command-command konfigurasi PPP
3. Memeriksa konfigurasi sebuah enkapsulasi PPP serial
4. Memecahkan masalah enkapsulasi PPP

Mengkonfigurasi PPP dengan otentikasi
1. Protokol-protokol autentikasi PPP
2. PAP (Password Authentication Protocol)
3. CHAP (Challenge Handshake Authentication Protocol)
4. Proses Enkapsulasi PPP dan proses autentikasi PPP
5. Mengkonfigurasi PPP dengan autentikasi
6. Memecahkan masalah konfigurasi PPP autentikasi


LAB troubleshooting Frame-Relay Dasar

Semua kasus dibawah ini dimulai dengan tidak bisanya ping dari R1 ke R2.

Kasus #1: Ternyata perintah frame map statement di R1 terhapus oleh orang yang tidak sengaja.

R2#ping 10.1.1.1
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 10.1.1.1, timeout is 2 seconds:
.....
Success rate is 0 percent (0/5)



Kasus #2: Ternyata Network administrator lupa memasukkan keyword broadcast pada perintah frame-relay map ip 10.1.1.2 102 di R1



 Kasus #3: Ternyata Tipe enkapsulasi frame relay tertukar dari ietf ke cisco




Kasus #4: Ternyata Tipe LMI tertukar (tidak konsisten dikedua ruter)

Saturday, 3 May 2014

LAB Konfigurasi Frame Relay Dasar


LAB ini ga bisa diimplementasi di Packet Tracer jadi di GNS. 

Pada LAB ini sebuah ruter akan dikonfigurasikan sebagai switch (hah?! bisa ya?), ya bisa. Pada LAB ini sebuah ruter akan dikonfigurasikan / difungsikan sebagai switch Frame-Relay (tepatnya!) dimana tugasnya adalah memberikan clock rate bagi R1 dan R2, mengirimkan paket-paket LMI dan menswitching paket yang diterima dari interface S1/0 (paket yang dikirimkan oleh R1) ke interface S1/1 dan sebaliknya paket yang diterima di interface S1/1 diswitching ke interface S1/0 seperti yang kita mau.

Keren?!

Konfigurasi FR_Switch sebagai Frame Relay Switch
Router# configure terminal
Router(config)# hostname FR_Switch
FR_Switch(config)# frame-relay switching
FR_Switch(config)# int s1/0
FR_Switch(config-if)# clock rate 64000
FR_Switch(config-if)# encapsulation frame-relay
FR_Switch(config-if)# frame-relay intf-type dce
FR_Switch(config-if)# frame-relay route 102 interface serial 1/1 201
FR_Switch(config-if)# no shutdown
FR_Switch(config-if)# do show frame-relay pvc
FR_Switch(config-if)# interface serial 1/1
FR_Switch(config-if)# clock rate 64000
FR_Switch(config-if)# encapsulation frame-relay
FR_Switch(config-if)# frame-relay intf-type dce
FR_Switch(config-if)# frame-relay route 201 interface serial 1/0 102
FR_Switch(config-if)# no shutdown
FR_SWitch(config-if)# exit
FR_Switch(config)# show frame-relay pvc
FR_Switch(config)# exit
FR_Switch# show frame-relay pvc
FR_Switch# show frame-relay route

Konfigurasi R1 untuk Frame Relay
R1(config)# interface serial 1/0
R1(config-if)# encapsulation frame-relay
R1(config-if)# no frame-relay inverse-arp
R1(config-if)# frame-relay map ip 10.1.1.2 102 broadcast
R1(config-if)# frame-relay lmi-type cisco
R1(config-if)# ip address 10.1.1.1 255.255.255.252
R1(config-if)# no shutdown

Konfigurasi R2 untuk Frame Relay
R2(config)# interface serial 1/0
R2(config-if)# encapsulation frame-relay
R2(config-if)# no frame-relay inverse-arp
R2(config-if)# frame-relay map ip 10.1.1.1 201 broadcast
R2(config-if)# frame-relay lmi-type cisco
R2(config-if)# ip address 10.1.1.2 255.255.255.252
R2(config-if)# no shutdown

Test/Verify configuration
R1# ping 10.1.1.2
R2# ping 10.1.1.1

R1# show frame-relay pvc
R2# show frame-relay pvc
FR_Switch# show frame-relay pvc

R1# show frame-relay map
R2# show frame-relay map 

FR_Switch berlaku sebagai sebuah perangkat Layer 2 (switching), jadi gak perlu map dari alamat Layer 3 ke alamat Layer 2 DLCI dan jika pada FR_Switch dikeluarkan perintah show frame-relay map hasilnya kosong.

R1# debug frame-relay LMI
R2# debug frame-relay LMI

R1# undebug all
R2# undebug all

Sekian semoga bermanfaat.

Masih dengan topologi dan konfigurasi yang sama, untuk lab troubleshooting frame relay pindah kesini.
Like HDLC or PPP, Frame Relay is a data link layer protocol that specifies the framing of Layer 2 traffic.


Friday, 2 May 2014

LAB Frame Relay Paling sederhana


Hi, ini lab sederhana. Pada lab ini kita akan mensetup Cloud Frame Relay kemudian mensetting interface Serial milik Router0 dan Router1 dengan konfigurasi - konfigurasi agar ruter-ruter ini bisa saling ping melalui Cloud.

Lab ini mudah, jangan takut, kelihatannya aja yang sulit, silahkan dicobain.

Awal:
1. Keluarin 2 buah router 1841, power off dulu ruternya, kemudian insert module WIC-2T, kemudian power on lagi.

2. Keluarin Cloud Frame Relay. Kemudian setting seperti ini:

2.1 Klik Cloud-nya di packet tracer

2.2 Klik Tab Config, klik button Serial0 pada submenu INTERFACE. Kemudian Isikan:
DLC1 = 100
Name = Kantor Pusat
Kemudian klik button Add

2.3 Klik button Serial1 pada submenu INTERFACE, isilah:
DLCI = 100
Name = Kantor Cabang
Kemudian klik button Add
Gambar lengkapnya seperti dibawah ini:

2.4 Klik cloud, klik tab Config, klik button Frame Relay dibawah submenu CONNECTIONS
Pilih:
Serial0 Kantor Pusat < - > Serial 1 Kantor Cabang
Kemudian klik Add.
Gambar lengkapnya seperti dibawah ini:

Selesai pada Cloud, sekarang kita mengkonfigurasi Interface-interface Serial-nya router.

3. Setup router0
Router# configure terminal
Router(config)# interface serial 0/1/0
Router(config-if)# encapsulation frame-relay ietf
Router(config-if)# ip add 10.1.1.1 255.255.255.252
Router(Config-if)# no shutdown

4. Setup Router1
Router# configure terminal
Router(config)# interface serial 0/1/0
Router(config-if)# encapsulation frame-relay ietf
Router(config-if)# ip address 10.1.1.2 255.255.255.252
Router(config-if)# no shutdown

Akhir:

Silahkan ping dari router0 ke router1. Seharusnya sudah success dan ini berarti setingan Cloudnya juga sudah sukses.

Trimakasih. Semoga bermanfaat.

Wednesday, 30 April 2014

Frame Relay

Frame relay menyediakan bandwidth, reliability dan resiliency yang lebih besar dari private atau leased lines.
Frame relay telah menekan biaya-biaya jaringan dengan menggunakan peralatan yang lebih sedikit, lebih sederhana, dan menyediakan pelaksanaan yang lebih mudah. Karena alasan ini Frame Relay telah menjadi teknologi WAN yang paling banyak digunakan di dunia.

Sebuah koneksi Frame Relay antara sebuah perangkat DTE pada tepi LAN dan sebuah perangkat DCE pada tepi carrier mempunyai komponen layer link dan komponen layer fisik. Frame Relay mengambil paket-paket data dan mengenkapsulasi mereka di dalam sebuah frame Frame Relay, dan kemudian meneruskannya ke layer fisik untuk pengiriman pada kabel. Sambungan diseluruh jaringan carrier adalah sebuah VC yang diidentifikasi dengan sebuah DLCI. Multiple VC dapat dimultipleks menggunakan sebuah FRAD. Jaringan-jaringan Frame Relay biasanya menggunakan sebuah topologi partial mesh yang dioptimalkan untuk kebutuhan aliran data berdasarkan pelanggan carrier.

Frame Relay menggunakan inverse ARP untuk memetakan DLCI ke alamat IP dari lokasi-lokasi yang remote. Pemetaan alamat dinamis bergantung pada inverse ARP untuk menterjemahkan alamat next hop ke nilai DLCI lokal. Ruter Frame Relay mengeluarkan permintaan - permintaan Inverse ARP pada PVC nya untuk menemukan alamat protokol perangkat jauh yang terhubung dengan jaringan Frame Relay. Ruter-ruter DTE Frame Relay menggunakan LMI untuk menyediakan informasi status tentang koneksinya dengan switch Frame Relay DCE. LMI extensi menyediakan informasi antarjaringan tambahan.

Dua tugas pertama dalam mengkonfigurasi Frame Relay pada sebuah ruter Cisco adalah meng-enable enkapsulasi Frame Relay pada interface dan kemudia mengkonfigurasi statik mapping atau dynamic mapping. Setelah ini, ada banyak tugas-tugas tambahan yang dapat diselesaikan seperti yang dibutuhkan termasuk mengkonfigurasi LMI, mengkonfigurasi VC-VC, mengkonfigurasi traffic shapping dan menyesuaikan Frame Relay pada jaringan anda. Monitoring dan merawat koneksi Frame Relay adalah tugas terakhir.

Konfigurasi Frame Relay harus memperhitungkan masalah split horizon yang muncul ketika banyak VC berkumpul pada satu interface fisikal. Frame Relay dapat partisi interface fisik menjadi multiple virtual interface yang disebut subinterfaces. Konfigurasi subinterface juga telah dijelaskan dan dipraktekkan.

Konfigurasi Frame Relay dipengaruhi oleh cara bagaimana penyedia layanan mengenakan tagihan untuk hubungan menggunakan unit-unit dari access rates dan committed information rates (CIR). Keuntungan dari pola penagihan ini adalah bahwa kapasitas jaringan yang tidak digunakan tersedia dan digunakan secara bersama dengan semua pelanggan, biasanya tanpa adanya tagihan tambahan. Hal ini memungkinkan pengguna untuk menyerbu trafik untuk periode yang pendek.

Mengkonfigurasi flow control di dalam jaringan Frame Relay juga dipengaruhi oleh pola penagihan service provider. Kamu dapat mengkonfigurasi queuing dan shape traffic tergantung dari CIR. DTE-DTE dapat dikonfigurasi untuk mengendalikan kemacetan di jaringan dengan menambahkan bit-bit BECN dan FECN ke alamat frame. DTE juga dapat dikonfigurasi untuk menyetel bit eligible discard (boleh dibuang) yang mengisyaratkan bahwa frame itu boleh dibuang dalam preferensi ke frame lain jika kemacetan terjadi. Frame-frame yang telah dikirim melebihi CIR ditandai dengan "discard eligible" (DE) yang artinya mereka dapat dibuang bila kemacetan terjadi didalam jaringan frame relay.