Monday 2 February 2015

Inti dari alamat ip adalah jumlah bit-bit, jumlah bit untuk host, jumlah bit untuk subnet, dan jumlah bit untuk network.


1. Ada sebuah perusahaan ingin mengkoneksikan 3 buah cabangnya. Cabang 1 terdiri dari 200 host, cabang 2 terdiri dari 10 hosts, cabang 3 terdiri dari 20 hosts. Tentukan pola pengalamatannya (addressing scheme).

Bisa dimulai dari jumlah subnet, bisa dimulai dari jumlah hosts.

Metode 1: Easiest subnetmask
Diketahui ada 3 cabang atau subnetwork.
1 buah class c = 256 buah ip address dimulai dari angka 0 sampai angka 255. Ini cukup.
Jadi solusi pengalamatan untuk perusahaan ini:
192.168.1.0/24 untuk Cabang 1
192.168.2.0/24 untuk Cabang 2
192.168.3.0/24 untuk Cabang 3.

Pengalamatan ini sudah membuat 3 cabang ini bisa terkoneksi. Tanpa pusing-pusing subnetting.

Metode 2: Uniform subnet mask
Starting from left / kiri.
Uniform subnet mask adalah subnetting yang sama dengan menggunakan jumlah subnet.
Jumlah subnet yang dibutuhkan = 3, angka biner yang cocok = 4

Jadi solusi pengalamatan untuk perusahaan ini dengan metode ini adalah:
172.16.0.0/18
172.16.64.0/18
172.16.128.0/18
172.16.192.0/18

Notice (perhatikan!) bahwa prefix yang digunakan sama angkanya yaitu 18.

Notice juga bahwa jumlah alamat IP yang disediakan adalah 16.384 alamat IP, sangat berlebih untuk bahkan cabang 1 cabang yang paling besar yang membutuhkan 200 alamat IP. Mungkin alamat IP dapat digunakan untuk future growth?


Metode 3: Non-uniform (variable) subnet mask
Starting from right / kanan.

Non-uniform subnet mask adalah subnetting yang berbeda dengan memperhatikan jumlah host tiap subnetwork.

Yang perlu diperhatikan adalah jumlah host terbesar. Jika yang terbesar bisa disesuaikan maka yang kecil juga bisa disesuaikan.

Jumlah host yang terbesar adalah pada cabang 1 dengan jumlah 200 host.

Halo non-uniform subnetmask atau VLSM (Variabel Length Subnet Mask) bisa dilihat disini: http://vlsm-calc.net/

No comments:

Post a Comment